Whatever you want...

Wednesday, January 25, 2017

Renungan Buku Kecil - 15 MENITAN GKJW Jemaat Tunglur | MINGGU V JANUARI 2017

| No comment
HARI I (SENIN) – MINGGU V JANUARI 2017

BACAAN
Rut 1:1-18
Yang kadang kurang kita sadari dari kisah Rut adalah bahwa Rut bukan asli orang Yehuda (Israel), tetapi orang Moab. Maka ketika dia memutuskan untuk mengikuti Naomi, itu adalah keputusan yang sama sekali tidak umum. Yang umum adalah bahwa setelah seorang istri bercerai mati dengan suaminya, maka dia akan pulang kembali kepada orang tuanya. Didukung kenyataan bahwa mereka masih muda, mereka masih bisa menikah dan kembali berkeluarga.
Jika mereka memaksa ikut Naomi, maka anak yang akan dilahirkan oleh Naomi berikutnya, akan menggantikan kakaknya memberikan keturunan atas nama kakaknya bagi perempuan itu. Ini tradisi umum yang diikuti di Israel, walaupun untuk kita di Tunglur, tradisi ini mungkin terdengar aneh. Naomi menyadari itu, dia sudah tua, tidak mungkin dia kembali memiliki anak. Dan seandainya pun dia memiliki anak lagi, maka Orpa ataupun Rut akan terlalu tua ketika anak itu nanti besar.
Pilihan yang umum itu baik, dan itulah yang dilakukan oleh Orpa. Seringkali orang memban-dingkan Rut dengan Orpa dengan mengatakan bahwa Rut setia sedangkan Orpa tidak. Pandangan demikian tidak tepat, karena Orpa melakukan sebagaimana tradisi umumnya dilakukan. Dia sedih meninggalkan Naomi, tapi dia sadar akan akibatnya kalau terus menerus mengikuti Naomi maka dia tidak akan memiliki keturunan. Orpa juga baik.
Namun kebaikan yang dilakukan Rut adalah lebih dari yang biasa. Dan di sinilah letak keutamaan seorang Rut, demi kebaikan dia berani melakukan lebih dari yang biasa dan siap menanggung risikonya.
Berbuat kebaikan dan kesetiaan lebih dari yang biasa memang butuh keberanian. Butuh kesiapan menghadapi risiko. Namun apakah Tuhan akhirnya membiarkan kebaikan, kesetiaan, dan keberanian Rut ini sia-sia? Tidak. Pada akhirnya Rut pun dikarunia keturuanan dari Boas, dan keturunannya itu yang nanti akan melahirkan raja terbesar Israel, yaitu Daud. Maka jangan takut berbuat baik lebih dari yang umumnya dilakukan orang.

DOA
Mohon didoakan anggota keluarga masing-masing supaya berani melakukan kebaikan melebihi yang biasanya.
Mohon didoakan juga keluarga Ibu Panganti dan Bp. Setyo Wahono.


HARI II (RABU) – MINGGU V JANUARI 2017

BACAAN
Rut 3:1-13
Rut menjaga dirinya supaya tetap baik di hadapan Tuhan dan orang-orang Israel. Ini menyebabkan dia memiliki reputasi yang baik. Dia bukan perempuan nakal. Ketika dia tidur di kaki Boas, dia tidak dianggap sebagai penggoda. Boas justru akhirnya mengerti bahwa Rut melakukan itu supaya dia ditebus oleh Boas.
Dalam cerita ini setidaknya ada dua hal yang bisa kita pelajari:
1. Jangan berhenti untuk menjaga diri tetap baik, bukan hanya dihadapan Tuhan tetapi juga di hadapan manusia. Bukan hanya di hadapan manusia tetapi juga di hadapan Tuhan. Hanya dengan demikian maka kebaikan tidak tidak melahirkan kemunafikan.
Ada sebuah pernyataan: jahat sekali menggunakan kebenaran untuk menyakiti orang. Ada orang-orang yang menggunakan alasan yang benar, pernyataan yang benar, tetapi untuk menyakiti orang. Jika kita bisa baik di hadapan manusia dan Tuhan, hal yang demikian tidak akan terjadi. Karena kebaikan kita semata-mata kita niatkan untuk kebaikan. Kebaikan adalah untuk mewujudkan kasih. Kasih adalah tetap alasan dan tujuan melakukan apa pun.
2. Jangan menunggu kebaikan datang kepada diri kita, tetapi lakukanlah lebih dahulu. Itulah yang dilakukan oleh Rut, bahwa kebaikan itu harus diusahakan, bukan ditunggu. Rut tahu jika dia tidak berbaring di kaki Boas, mungkin Boas tidak akan mengerti tentang nasibnya. Apalagi masih ada anggota keluarga yang lebih berhak atas Rut daripada Boas. Tetapi Rut memilih Boas. Yang dari teks Alkitab kita tadi bukan lagi orang yang muda. Rut tidak mencari tampan, tidak mencari gengsi. Jika dia meminta penebusan dari Boas, maka itu bukan hanya untuk dirinya saja, tetapi juga untuk Naomi, mertuanya, yang menderita. Maka hendaklah kita memulai melakukan kebaikan, jangan sekadar menunggu nasib. Dan lakukan itu bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang di sekitar kita yang benar-benar membutuhkan.

DOA
Mohon didoakan orang-orang yang selalu berusaha berbuat baik, tetapi hidupnya harus mengalami kesusahan.
Mohon didoakan juga keluarga Bp. Dodik Basuki.


HARI III (JUMAT) – MINGGU V JANUARI 2017

BACAAN
Yesaya 29:1-12
Ariel adalah nama puitis untuk Yerusalem. Bagian kitab yang hari ini kita baca, jika sungguh-sungguh diresapi sangat menggetarkan. Bahwa Tuhan menyatakan akan menghancurkan Yerusalem (kota Tuhan) oleh musuh-musuhnya. Bukankah Tuhan yang kita kenal selalu berusaha untuk menjaga umatNya, mengapa Tuhan harus menghancurkan umatNya sendiri?
Dalam ayat 9-12, dikatakan Tuhan akan membuat mereka buta dan mabuk. Itu membuat Nabi pelihat mereka tidak bisa melihat lagi apa yang menjadi rencana Tuhan bagi bangsa itu. Mengapa Tuhan melakukan ini? Mengapa harus membiarkan mereka menderita?
Pertanyaan demikian biasanya disebut sebagai Teodise, yang secara harafiah berarti keadilan Tuhan. Kita mungkin bisa mengira-kira mengapa Tuhan melakukan itu. Ada yang mengatakan mungkin Tuhan ingin menguji umatNya, ada yang mengatakan mungkin Tuhan menghukum. Tapi sebenar-benarnya kita tidak tahu apa yang ada di benak pikiran Tuhan. Kita manusia, sehebat-hebatnya kita, sebaik-baiknya kita, sesuci-sucinya kita, kita tidak pernah tahu apa yang menjadi rencana Tuhan bagi umatNya. Kita hanya bisa berkata “mungkin,” karena kita tidak tahu pasti. Tuhan adalah misteri. Kita tidak akan pernah tahu sejelas-jelasnya tentang Tuhan. Dengan ini kita menjadi rendah hati, kita bukan Tuhan yang tahu segalanya.
Namun, apa yang pasti? Ternyata bagi umatNya yang setia, penderitaan itu bukan akhir. Dikatakan dalam ayat 5-8, bahwa pada akhirnya orang-orang yang menyebabkan permusuhan dan menjadi lawan itu akan ditumbangkan oleh Tuhan. Tuhan tidak membiarkan umatNya menderita selama-lamanya. Kuasa Tuhan akan mengangkat mereka. Mereka memang harus menderita, tapi kuasa Tuhan akan menguatkan mereka untuk bangkit kembali. Maka jangan berhenti setia dan beriman, walaupun penderitaan itu datang begitu berat. Tidak ada yang tahu rencana Tuhan dalam hidup seseorang, yang kita tahu, Tuhan itu baik.

DOA
Mohon didoakan orang-orang yang harus menderita karena perbuatan orang lain. Orang-orang yang harus mengalami kesedihan, tetapi tidak membenci dan tidak berhenti setia.
Mohon didoakan juga keluarga Bp. Sudarto.
Tags :

No comments:

Post a Comment