Whatever you want...

Thursday, February 2, 2017

RENUNGAN BUKU KECIL 15 MENITAN GKJWJemaat Tunglur| MINGGU I FEBRUARI 2017

| No comment
HARI I (SENIN) – MINGGU I FEBRUARI 2017

BACAAN
2 Raja-raja 22:3-20
Ketika semua orang mengusahakan kebaikan, maka kebaikan akan hadir di sana seperti sungai yang tidak kering bahkan di tanah yang paling tandus. Terang itu akan bersinar bahkan di tempat yang paling gelap sekalipun.

Israel sudah sangat lama hidup tidak setia kepada Tuhan. Setelah Daud, rasanya sangat sulit menemukan raja yang memerintah Israel dengan takut akan Tuhan. Salomo yang awalnya cemerlang, akhirnya mengambil istri perempuan-perempuan asing. Pada masa Rehabeam, anak Salomo, kerajaan itu bahkan pecah karena pajak yang sangat tinggi. Raja-raja berikutnya hanya berpikir kekuasaan, kekayaan, dan perang. Tetapi mereka jarang sekali kembali kepada panggilan imannya kepada Tuhan. Yehuda (Israel Selatan) akhirnya menjadi sebuah negeri kecil yang semakin tenggelam.
Di tengah sejarah gelap pekat negeri Yehuda. Lahirlah terang itu, dan tidak satu berkas sinar saja, tetapi kebaikan tumbuh bersama-sama dari semua orang di sana. Yosia sang Raja takut akan Tuhan. Dia tidak menyimpang ke kanan dan ke kini, setia seperti Daud, bapa leluhurnya. Safan sang panitera Bait Allah adalah orang yang bertanggung jawab. Hilkia, sang Imam, takut akan Tuhan dan melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Dan para pekerja Bait Allah adalah orang-orang yang jujur. Di tengah kegelapan, terang-terang itu bersinar bersama-sama. Dan berkat pun datang.
Ketika semua menjadi padu dalam kebaikan, tiba-tiba saja Firman Tuhan dari gulungan kitab Ulangan yang telah lama hilang ditemukan. Semua rakyat mendengarnya, merasa tersentuh dan bertobat. Kebaikan satu berlanjut kebaikan yang lain. Ketika semua orang mengusahakan kebaikan, maka kebaikan itu akan bersinar bahkan di tempat yang paling gelap sekalipun. Maka mari bersama-sama melakukan kebaikan, jika semuanya mau, jangan terkejut dengan  mujizat yang akan kita temukan.

DOA
Mohon didoakan seluruh warga jemaat, agar mau bersatu meninggalkan hal-hal yang memecah belah persekutuan. Namun semua mau maju bersama berbuat kebaikan.
Mohon pada hari ini juga didoakan keluarga Bp. Supardi.

HARI II (RABU) – MINGGU I FEBRUARI 2017

BACAAN
Amsal 6:6-23
Ketika seseorang masih anak-anak, maka dia masih menggantungkan hidupnya pada orang tuanya. Namun biasanya orang tua juga meminta kepada anaknya untuk melakukan sesuatu, seperti mencuci piring, menyapu, membantu pekerjaan orang tua, atau belajar. Dan seorang anak yang rajin pasti akan lebih menyenangkan orang tua daripada anak yang bermalas-malasan. Sejak kecil sebenarnya orang tua kita secara tidak langsung sudah mendidik untk belajar bekerja dengan baik.
Setelah seseorang dewasa, maka dia harus menanggung hidupnya sendiri. Walaupun kadang orang tua masih membantu anak-anaknya, bahkan setelah anaknya menikah, namun untuk menanggung kehidupannya sendiri, seorang dewasa harus bekerja. Dan seorang yang bekerja dengan rajin, pasti lebih banyak disukai oleh banyak orang.
Kewajiban untuk bekerja dengan tajin ternyata bukan hanya tuntutan dalam kehidupan bermasyatakat saja, tetapi juga panggilan Tuhan dalam bacaan yang kita baca hari ini. Perumpamaan yang dipilih adalah semut, karena ketika semut bekerja, semut bukan hanya bekerja untuk kesuksesan dirinya sendiri saja, tetapi seekor semut bekerja bersama-sama dengan kelompoknya dan hasilnya untuk dinikmati bersama.
Inilah keutamaan seekor semut, keberhasilannya bukanlah keberhasilan seorang diri. Hal itu menunjukkan bahwa pekerjaan harus menjadi berkat untuk kemalahatan orang banyak. Maka marilah kita bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh, tidak dengan tipu daya  yang merusak, tetapi untuk membangun kehidupan bersama. Sehingga hidup kita bisa menjadi berkat bagi kita sendiri, bagi orang lain, dan menjadi cerminan bagaimana Allah memberkati dunia ini.

DOA
Mohon didoakan seluruh anggota keluarga yang bekerja, terutama mereka yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya dengan jujur, mereka yang sedang mengusahakan pekerjaan dan mencari pekerjaan, juga mereka yang masih belum bekerja dengan sungguh-sungguh.
Mohon pada hari ini juga didoakan keluarga Ibu Sih Subekti dan Ibu Sri Rahayu.

HARI III (JUMAT) – MINGGU I FEBRUARI 2017

BACAAN
Imamat 26:34-46 (disarankan membaca dari ayat 14)
Ketika saya membaca kembali perikop ini, saya terkejut. Karena saya baru menyadari suatu hal yang serius yang selama ini lalai dari pikiran saya.
Kita tentu bersama-sama sudah meyakini bahwa seseorang yang tidak setiap pada jalan Tuhan, sehebat apa pun hidupnya, dia tidak akan benar-benar damai sejahtera. Demikianlah dikatakan juga dalam bacaan kita. Penulis Imamat mengatakan bahwa hidup mereka tidak akan lepas dari tekanan, mulai dari orang yang memusuhi mereka, panen gagal karena tanah tidak memberikan hasil yang baik, penyakit berat, termasuk mereka pun makan tetapi tidak akan menjadi kenyang.
Kita tentu tidak berani mengatakan bahwa jika seseorang mengalami hal berat dalam hidupnya, maka dia sedang menerima kutuk dari Tuhan. Menyatakan demikian ini berarti kita seolah-olah menjadi Tuhan, padahal kita tidak tahu apa kehendak Tuhan dalam hidup seseorang. Namun bahwa melanggar perintah Tuhan dan tidak setia dapat berakibat sangat buruk. Bisa saja hidup seseorang tetap nampak baik-baik saja, tetapi sebenarnya ada yang keropos di dalam dirinya. Mungkin karena itulah tidak jarang orang yang meninggalkan Tuhan kadang menjadi semakin tidak setia, karena hidup yang keropos itu bisa terus-terusan memakan kita tanpa kita sadari.
Namun apa yang mengejutkan? Ayat 40 adalah ayat yang ajaib, “Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka... dst.” Artinya bahwa kesalahan orang tua bisa berdampak termasuk kepada anak-anaknya. Seorang anak bisa mengalami penderitaan karena orang tuanya/ nenek moyangnya salah. Namun seorang anak yang berbalik kepada Tuhan, bisa menyelamatkan dosa-dosa dan kutuk leluhurnya. Bukankah ini luar biasa. Kesalahan masa lalu orang tua kita pun bisa kita doakan dan kita serahkan kepada Tuhan, dan dampaknya adalah kebaikan bagi semua orang, rantai kutuk terputus dan berkat datang.

DOA
Mohon didoakan anggota keluarga yang karena kapahitan dan tantangan hidup memilih meninggalkan jalan Tuhan. Semoga doa kita didengarkan, supaya mereka pun mendapatkan cinta kasih Tuhan setiap saat.
Mohon pada hari ini juga didoakan keluarga Ibu Tri Yuktiari (Ibu Titik)

Tags :

No comments:

Post a Comment