Si Firecracker bertanya kepadaku, apakah aku tahu EE? Aku menjawab tidak. EE adalah Evangelism Explosion, sebuah gerakan penginjilan yang telah tersebar di hampir seluruh dunia dan sedang marak pada saat ini. Dan interdenominasi - setidaknya demikian klaim mereka. Ada sebuah kegelisahan di kalangan kelompok Kristen hari ini, bahwa Kekristenan hari ini tidak lagi otentik.
Iman hari ini mengalami tantangan keras: globalisasi dan sekularisme. Setiap masa selalu ada tantangannya. Orang Kristen sudah berhenti percaya bahwa mereka akan masuk sorga. Di satu sisi ini bisa bentuk pemikiran Kritis, tapi di sisi lain ini bisa jadi sebuah ketidakberanian untuk percaya. Namun sejak berpikir kritis hari ini dianggap ngangel-angeli, aku menjadi curiga bahwa pernyataan demikian adalah ungkapan ketakutan berisiko. Dampaknya adalah orang menjadi berhitung dalam berisiko tentang imannya. Gereja berhenti berbicara spiritualitas dan melulu berbicara program dan organisasi. Program berhenti berorientasi pada harapan eskatologis dan memusatkan dirinya pada ketersediaan dana. Organisasi tidak lagi mencari "Apa yang Tuhan kehendaki" menuju pada tahapan-tahapan langkah yang efisien. Sehingga kerajaan Allah itu berpuntir menjadi kenyamaan dan rasa aman.
Sejak adanya televisi kita memang berhenti bermimpi, sejak mengenal internet kita berhenti ingin tahu, dan sejak ada twitter kita berhenti membaca, sejak adanya instagram kita berhenti berimajinasi. Kita disuguhi kenyataan-kenyataan impian, namun alih-alih keinginan mewujudkan, kita diikat oleh rasa kecemburuan dan kontestasi.
EE mirip dengan gerakan NZG yang melahirkan GKJW pada abad 19 hingga awal abad 20. Aku tidak berani yakin bahwa ini baik atau buruk, tapi hanya hendak mengatakan bahwa hari ini NZG (yang berasal dari NHK) sudah hilang. NHK bersama GKN dan Evangelical Lutheran Church telah bergabung menjadi PKN. Dan dari cerita kawan di Jerman, PKN hari ini sudah menjadi semakin ribet. Firecracker menyatakan bahwa gerakan ini mirip SY hari ini, tapi lebih smooth. Masalahnya pola demikian juga yang melahirkan IS (dulu ISIS) dalam derajat tertentu.
Sebenarnya sederhana saja, hari ini iman dan Tuhan sudah tidak cukup. Maka iman dan Tuhan harus ditekniskan, karena iman dan Tuhan hanya akan menjadi anastesi (dan pada saat tertentu ini benar). Dan sejak iman dan Tuhan tidak cukup, maka orang menjadi rakus dan berhenti mempercayai satu dengan yang lain. Lalu? Sederhana juga - jadilah otentik, berhentilah menjadi palsu. Dalam bahasa yang lebih jembar, mengutip bahasa Ayu Utami, spiritualisme kritis.
Iman hari ini mengalami tantangan keras: globalisasi dan sekularisme. Setiap masa selalu ada tantangannya. Orang Kristen sudah berhenti percaya bahwa mereka akan masuk sorga. Di satu sisi ini bisa bentuk pemikiran Kritis, tapi di sisi lain ini bisa jadi sebuah ketidakberanian untuk percaya. Namun sejak berpikir kritis hari ini dianggap ngangel-angeli, aku menjadi curiga bahwa pernyataan demikian adalah ungkapan ketakutan berisiko. Dampaknya adalah orang menjadi berhitung dalam berisiko tentang imannya. Gereja berhenti berbicara spiritualitas dan melulu berbicara program dan organisasi. Program berhenti berorientasi pada harapan eskatologis dan memusatkan dirinya pada ketersediaan dana. Organisasi tidak lagi mencari "Apa yang Tuhan kehendaki" menuju pada tahapan-tahapan langkah yang efisien. Sehingga kerajaan Allah itu berpuntir menjadi kenyamaan dan rasa aman.
Sejak adanya televisi kita memang berhenti bermimpi, sejak mengenal internet kita berhenti ingin tahu, dan sejak ada twitter kita berhenti membaca, sejak adanya instagram kita berhenti berimajinasi. Kita disuguhi kenyataan-kenyataan impian, namun alih-alih keinginan mewujudkan, kita diikat oleh rasa kecemburuan dan kontestasi.
EE mirip dengan gerakan NZG yang melahirkan GKJW pada abad 19 hingga awal abad 20. Aku tidak berani yakin bahwa ini baik atau buruk, tapi hanya hendak mengatakan bahwa hari ini NZG (yang berasal dari NHK) sudah hilang. NHK bersama GKN dan Evangelical Lutheran Church telah bergabung menjadi PKN. Dan dari cerita kawan di Jerman, PKN hari ini sudah menjadi semakin ribet. Firecracker menyatakan bahwa gerakan ini mirip SY hari ini, tapi lebih smooth. Masalahnya pola demikian juga yang melahirkan IS (dulu ISIS) dalam derajat tertentu.
Sebenarnya sederhana saja, hari ini iman dan Tuhan sudah tidak cukup. Maka iman dan Tuhan harus ditekniskan, karena iman dan Tuhan hanya akan menjadi anastesi (dan pada saat tertentu ini benar). Dan sejak iman dan Tuhan tidak cukup, maka orang menjadi rakus dan berhenti mempercayai satu dengan yang lain. Lalu? Sederhana juga - jadilah otentik, berhentilah menjadi palsu. Dalam bahasa yang lebih jembar, mengutip bahasa Ayu Utami, spiritualisme kritis.
No comments:
Post a Comment