Whatever you want...

Wednesday, August 24, 2016

Hujan dan Firecracker

| No comment
Dia tumbuh matang. Tidak terlalu cepat, tidak lambat. Dia tahu kapan waktunya menjadi kanak-kanak dan kapan menjadi dewasa. Dasarnya old soul. Orang lain bertarung dengan manusia, dia bertarung dengan jiwa. Mungkin itu yang membuatku nyaman dengannya. Dan tak banyak yang begitu.

Aku tidak bisa menyangkal dia cerdas. Itu akan terasa sejak pertemuan pertama, oleh siapa pun. Tidak terkejut jika dia banyak yang memuja. Terlebih sejak semakin ke sini dia semakin manis. Masa mudanya (dan sampai hari ini dia pun masih sangat belia) seperti yang lain, sekolah, kuliah, pacaran, berkawan, menangis, dan bangkit. Tapi bukan hanya itu, dia memerhatikan dan  menyimpan. Di balik tawanya dia kerap tersedu, di balik tangisannya dia menyimpan harapan.

Jangan berpikir kami selalu berbaik-baik. Pertengkaran kami seringkali hebat. Bahkan tanpa kata. Kami begitu saja tahu ketika kami saling tidak nyaman dan setelah itu biasanya kami akan saling membuang. Pernah sekali kami bersama seorang kawan naik Nglanggeran dan  menghabiskan hari sepanjang hari di Gua Pindul. Yang ada adalah kami saling mendiamkan seperti saling asing. Kisah yang sama terjadi di Banyuwangi. Kami lalu berpisah dan memilih jalan masing-masing, tidak saling  bersapa hingga ratusan hari, pun tak hendak saling menghubungi. Giliran saling membenci, kami membenci dengan amat sangat. Entah siapa yang membuat kecewa, mungkin sebenarnya kami saling kecewa dengan diri kami masing-masing. Atau sebenarnya kami sering salah menduga. Atau malah benar. Entahlah. Tapi kebencian adalah bagian yang ikut terlibat dalam cerita kami. Atau kami kadang masih ingin bermain-main dan tak hendak berjenak, dan bertemu dengan kenyataan yang membuat kami tak bisa mengelak, kami kesal. Kami adalah jiwa-jiwa bebas yang tak mau dilekatkan. Atau dosa-dosa masa muda kami menggelayuti kami dengan begitu kental. Membekap hingga kami tak mampu bernapas. Namun marilah jujur, pada saatnya, kami akan bertemu dan mengatakan bahwa saling merindu. Bukankah itu lucu?

Kami selalu punya waktu-waktu perjumpaan yang ajaib. Perihal-perihal yang kadang terlalu sederhana. Atau kadang begitu rumit. Tapi pada saat itu kami tahu bahwa kami berjalan ke tempat yang sama. Yang jelas aku tahu, pada saatnya kami akan berjenak bersama, untuk sebuah mimpi yang tinggal begitu lama dalam hati kami. Tentang rumah.

Namun dia masih begitu belia. Adalah baik bagi orang muda menikmati masa mudanya. Hingga dia akhirnya bisa menemukan perspektif dan memproyeksikan diri ke tempat yang akan ditinggalinya sepanjang sisa hidupnya. Maka biarlah dia terbang. Menemukan hidupnya. Aku tentu tidak rela kehilangan dia, dia bisa jadi salah satu bola Dragon Ball yang akan menyatu menjadi naga, atau bisa jadi lebih dari itu.

Dan kami, sebaiknya tak sering-sering bertemu. Bahkan sedekat apa pun kami. Karena kami adalah keanehan yang lain. Yang tidak akan terdefinisi dengan mudah. Betapa kadang orang sangat menyepelekan sesuatu, lalu menempelkan label dengan sewenang-wenang. Kami anomali. Hujan dan firecracker* akan bertemu pada saat yang tepat, menjelang pergantian tahun. Ketika cerita baru akan dimulai. Atau ketika Natal dan pesta yang ganjil, ketika sukacita dan kesedihan datang bersama-sama.

Namun lebih dari pada itu, mengenalnya adalah berkat. Dan kita tidak akan menyesal dengan berkat.

* Firecracker adalah jenis kembang api (fireworks) yang bukan mengutamakan display, namun bunyinya. Terjemahan Bahasa Indonesia biasanya mercon/ petasan. Benar tetapi ini tidak sepenuhnya tepat, karena ada firecracker yang meledak dan berbunga api. Namun utamanya firecracker adalah tentang bunyi (sebuah bagian purba dari dentuman besar - big bang). Fireworks tak selalu berdentum tetapi firecracker pada saatnya pasti akan berdentum entah disertai bunga api atau tidak. Orang sering salah menganggap bahwa Fireworks adalah besar di langit sedang firecracker adalah kecil disulut di tanah, ini kurang tepat. Sebagaimana sang Firecracker yang aku rasa pada akhirnya tak akan (senantiasa) memilih nampak, namun dia hadir dan dirasakan. Dia adalah virus. 
Tags : ,

No comments:

Post a Comment