Whatever you want...

Monday, May 30, 2016

Hujan Bulan Juni

| No comment
Tahun akhir dekade 1980an, tiga baris puisi indah Sapardi Djoko Damono tertuang. Hujan Bulan Juni, tiga bait kerinduan. Rasa yang dipingit Sang Hujan pada Pohon Bunga menyirat dalam pesan yang tak benderang, namun beresonansi dengan para perindu lain. 'Aku pun demikian.' Mustahil tersampaikan, tapi demikian pun cukup.
Pada tahun itu aku masih empat tahun, tak mengerti definisi bahkan masih terlalu sederhana untuk merindu. Tapi kini hari terakhir Mei 2016, dan hujan masih riang menari dari jam satu siang hingga tujuh malam. Apakah esok Sang Hujan Bulan Juni akan kembali merindu? Atau dia tak lagi malu menyibak perasaannya pada Pohon Bunga? Blak-blakan saja?
BMKG telah menyatakan ada beberapa hal yang berbeda tahun ini, ada beberapa ZOM (Zona Musim) yang baru memasuki musim hujannya pada Februari 2016. El Nino, La Nina, Dipole Mode, Monsun Asia - Australia, daerah pertemuan angin antar tropis, dan suhu permukaan laut mengunggah dampaknya bukan saja pada kala hujan, namun juga curahnya. Ada yang berubah. Apakah ini sekadar persatuan cinta antara Sang Hujan dan Pohon Bunga? Dan kita berteriak "Akhirnya!" Ataukah alam sedang membisikkan pesannya diam-diam? Lalu masihkah kita akan abai pada pesannya yang menyaru perasaan? Atau jangan-jangan dia tak lagi menyirat, namun sudah menyuat dengan tinta yang mencolok. Semoga kita tidak silap, seperti sebelum-sebelumnya.
Tags : ,

No comments:

Post a Comment