Whatever you want...

Sunday, January 31, 2016

Tujuh Masa

| No comment
Tujuh masa panen itu telah dimulai. Tujuh masa kelimpahan. Padi sudah menguning, saatnya dituai. Ada beberapa hal yang akan digarap sungguh-sungguh dalam masa kelimpahan ini. Sembilan belas tepatnya. Mencakup dari kearifan lokal sampai perihal ekologi, energi terbarukan, pertanian organik, koperasi, hingga perihal-perihal yang tak nampak karena memang berhubungan dengan jiwa semesta. Para pekerja tak boleh lengah. Tidak boleh juga sibuk menata dirinya. Atau masa ini akan lewat tanpa disadari. Karena masa hidup di bumi sama seperti usia bunga rumput, segera berlalu dan hilang bersama angin pagi. Kali ini pekerja sedang banyak-banyaknya, dan komitmen mereka sedang tinggi. Jangan sampai mereka dikaburkan oleh angin petang. Mereka harus membangun lumbung, menyimpan segala yang mungkin disimpan. Tidak boleh diboroskan atau dihamburkan sia-sia. Jika tidak tujuh masa panen ini akan berakhir tanpa sisa.
Karena setelah tujuh masa panen ini akan hadir tujuh masa kelaparan Jika lumbung itu tidak terisi dan apa yang dipanen dihabiskan hanya dalam tujuh masa ini, maka tidak akan yang tersisa ketika paceklik.
Bukan kerja mudah. Karena jalan berkat selalu berat. Tapi seberat apa pun, itu jalan berkat. Dan berkat yang terutama bukanlah apa yang tampak oleh mata, tapi mendapatkan kepercayaan dari sang pemilik tanah. Semoga semangat para pekerja besar. Untuk itulah maka harus dibangun gubuk, tidak perlu besar, yang penting bisa menjadi tempat mengaso ketika terik matahari terlalu panas. Atau ketika kulit mendadak getas.
Tidak perlu khawatir. Karena kekhawatiran adalah awal dari kesia-siaan. Dan khawatir sendiri adalah kesia-siaan. Terus percaya, setia, da terus berjalan. GKJW adalah cerita kita.
Tags :

No comments:

Post a Comment