"bagaimana kamu bisa bilang kalau dia pacarku"
"ha ha ha ... aku kan tahu kamu"
"bukan"
"ah sudahlah, tidak ada rahasia di antara kita"
"mungkin, aku hanya nyaman saja bersamanya"
"dia kurus sekali sekarang"
"iya"
"jadi bagaimana"
"tidak bagaimana-bagaimana. aku kadang iri denganmu, dengan teman-teman. kalian adalah orang yang sudah berani memilih"
"maksudnya"
"aku tahu bahwa menghadirkan dia itu menyamankanku, dia itu pilihan aman karena aku gak benar-benar berani memilih mengambil resiko. aku gak benar-benar berani bilang iya atau tidak. sedangkan kamu, kamu sudah berani mengatakan iya dan mengambil semua resikonya"
"ini pilihanku, jadi resikonya apa pun itu ya itu aku tanggung"
"itu dia, aku tak benar-benar berani ke situ, aku tak benar-benar cukup berani tegas untuk hitam atau putih"
"ah, aku rasa itu hanya satu hal ini. aku rasa di sisi yang lain kamu sudah memilih jauh lebih cepat dariku"
"aku kadang-kadang juga bersembunyi di balik alasan usia, usiaku masih segini, jadi aku masih punya waktu"
"mungkin usia itu juga mempengaruhiku. ah enggak lah, masak semurah itu"
"ha ha ha ..."
"jadi bagaimana"
"aku rasa dia mulai tidak nyaman dengan itu. mungkin aku menarik semuanya terlalu jauh. dan dia sudah merasa gerah dengan itu. sebenarnya itu. dia berbeda denganku, dan aku tahu itu dari dulu. dia juga selalu menekankan itu bahwa kami berbeda. aku saja kadang yang di benakku masih memaksa dan seolah-olah merasa bahwa dia mempunyai bagian yang dibagi denganku, ge er saja"
"kamu kan memang senang ge er"
"aku mungkin melakukan itu untuk menutupi kekuranganku. bahwa aku tak pernah bisa kerasan dengan hubungan"
"mungkin belum bertemu saja dengan orangnya. tapi jujur aku geli dengan itu"
"aku tahu. aku kadang merasa bahwa aku akan ditolak dengan ini, tapi ternyata banyak orang yang sekalipun tidak sepenuhnya setuju, toh mereka menerima"
"kami mengenalmu lah, dan kamu lebih daripada itu. kadang kamu berjalan terlalu cepat, kami tak benar-benar mampu mengikutimu"
"atau aku yang memang begitu menjaga jarak agar tak sungguh-sungguh diikuti"
"aku tidak terlalu suka ketika kamu merendah seperti itu"
"aku tidak merendah, itulah kenyataannya. aku sekarang merasa ya inilah hidup. kalau dulu pada waktu kita masih muda kita percaya bahwa yang ideal-ideal itu ada, sekarang setelah kita sampai di sini, kita akhirnya sampai pada ya inilah kenyataannya"
"aku juga merasa begitu. terlalu banyak yang tidak kita capai, keinginan-keingin yang tidak ketemu dengan kenyataan. dan kita harus menerima itu, ya karena memang begitulah cara mainnya"
"kamu bahagia nggak sih"
"mengapa kamu menanyakan itu"
"gak tahu, itu pertanyaan yang gak relevan lagi memang ketika kita sudah sampai di sini. tapi jujur aku kadang bertanya apakah orang-orang itu bahagia"
"ya inilah pilihanku, semua resikonya ya memang harus siap. lagi-lagi ke situ. itu saja mungkin"
"ya kamu benar, dan aku menemukan di situlah aku, masih sibuk bersenang-senang, selama aku tidak memilih maka setiap kemungkinan masih serba terbuka lebar"
"dijalani saja"
"ya, dijalani saja"
"bagaimana kabar saudaramu laki-laki"
"siapa"
"itu ..."
"oh dia sudah pacaran lagi sekarang, aku rasa dia tidak benar-benar bisa melepaskan kenangannya denganmu"
"kenangan. bagaimana dengan yang dulu itu, masih pernah kontak"
"kami bertemu beberapa hari yang lalu, setidaknya aku sudah mengutarakan kepadanya, aku marah, tapi semua sudah selesai"
"tidak ada yang benar-benar bisa terhapus ya, tapi kita harus terus melangkah"
"we have to deal with it, dan ya ... eh jangan lupa nanti dipertimbangkan tawaranku itu"
"iya, aku coba komunikasikan sama orang-orang di sini"
"kamu masih berjuang dengan mereka"
"selalu, tapi sekarang semuanya sudah lebih tenang. mereka yang begitu kan hanya beberapa orang, tapi sudah lebih bisa menerima kok sekarang"
"aku senang mendengar kabarmu"
"jarang-jarang ya bisa ngobrol begini"
"iya dan menemukan bahwa ternyata kita masih sama saja seperti sepuluh tahun yang lalu"
"mana ada yang benar-benar berubah"
"iya"
"suamiku sudah menjemput"
"oke, salam untuk dia"
"ya, jaga diri ya"
"kamu juga"
No comments:
Post a Comment