Whatever you want...

Thursday, October 23, 2014

Kala Kita: Tahun Keempat Bulan Kedua

| No comment
"Dengerin lagu ini..."
[sang pria memainkan lagu itu lagi.]
"Aku rasa lagu ini akan menjadi playlistku."
"..."
"Thanks ya!" [Tersenyum]
"Aku ... aku ini orang yang bodoh ya."
"Maksudnya?"
"Aku tahu bahwa ya inilah hidup, tapi masih juga percaya..."
"..."
"... masih juga berharap dan berjuang."
"Hahaha! Iya! Kita."
"..."
"Padahal berkali-kali gagal. Dan putus asa sedalam-dalamnya. Tapi tetap saja mau melanjutkan perjalanan."
"Beruang kutub pasti ketawa."
"Hahaha... digeguyu pitik wae lah!"
"Thanks ya buat gak nyerah, dan membuatku masih berani punya cerita tentang harapan."
"Hey! Aku juga gak bisa begini tanpamu lo. Ehm... hehehe! Beberapa waktu ini aku bahagia sekali. Aku gak nyangka move on ku secepat ini. Kadang aku merasa ada yang salah dengan diriku. Wakakaka!"
"..." [Tersenyum]
"Thanks ya!"
"Hahaha! Aku senang dan begitu bahagia untukmu."
"Hehehe!"
"..." [Menerawang dan mulai berkaca-kaca] "Aku kadang merasa, di sini, aku seperti anak kecil yang menjagai neneknya yang sudah tua."
"Kenapa?"
"Melewatkan banyak sekali kesempatan demi menjaga sang nenek."
"Hmmm..."
"..." [Dan jatuhlah air matanya] "Kalau bukan aku siapa lagi?"
"..."
"Dan akhirnya aku yakin inilah hidupku. Dan aku percaya inilah bahagia."
"..." [Menepuk punggung sahabatnya dan memeluk ringan]
"Hahaha! Semangat"
"... Paradoks." 
"..." [Tersenyum dalam lelehan air matanya]
"Puk puk!"
"Kita ini jagonya patah hati ya."
"Terlatih patah hati!"
"Hahahaha!"
"..."
"Thanks, ya!"
"Cuumuh cuumuh!"
"Hahahahaha!"
"Love you!" [Sebuah senyum yang lahir dari sebuah kedalaman yang teramat dalam]
"Substitute people."
"Hahaha!"
"..."
"Lanjut jalan, yuk!"
"Hahaha! Kali ini kamu yang menarikku."
"Ayohhh!"

[Dan lagu itu terus mengalun]
Tags : ,

No comments:

Post a Comment